
Jakarta|Jawapost.net – Ketua Umum Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO Indonesia), Dr. NR. Icang Rahardian, SH., MH., S.Akun., memberikan dukungan penuh terhadap langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengusut tuntas skandal korupsi di PT Pertamina. Skandal yang melibatkan sejumlah mantan petinggi BUMN migas ini dinilai sebagai pengkhianatan terhadap negara dan rakyat.
“Saya mendukung penuh Kejagung. Korupsi ini bukan hanya merugikan negara, tetapi juga menghancurkan masa depan bangsa,” tegas Dr. Icang kepada media, Minggu (13/7/2025). Ia menekankan perlunya hukuman tegas bagi para pelaku korupsi.
Pernyataan ini menyusul penetapan sembilan tersangka baru oleh Jampidsus Kejagung, termasuk mantan Dirut Pertamina, Alfian Nasution, dan Mohammad Riza Chalid. Sebagai pengacara senior dan ahli kurator hukum bisnis, Dr. Icang menilai modus korupsi yang dilakukan sangat sistematis dan terstruktur.
“Sekalipun rumit, hukum bisa menembusnya jika aparat tegak lurus,” ujarnya. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk berpihak pada rakyat, bukan pada elite yang merugikan negara.
Kerugian negara akibat dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan BBM di Pertamina mencapai Rp 193,7 triliun, meliputi kerugian ekspor minyak mentah, impor melalui broker, serta kompensasi dan subsidi energi tahun 2023. Delapan dari sembilan tersangka telah ditahan, sementara Riza Chalid yang diduga berada di luar negeri, masih dalam pengejaran.
Dr. Icang mendesak Kejagung untuk menangkap Riza Chalid dan membongkar jaringan mafia migas. “Jangan beri ruang bagi pelaku korupsi bersembunyi,” tegasnya. Ia bahkan meminta Interpol dilibatkan jika perlu.
Sebagai Ketua Umum IWO Indonesia, Dr. Icang menyerukan kepada seluruh jurnalis untuk mengawal kasus ini secara independen dan kritis, tanpa terpengaruh oleh tekanan politik atau framing elite. “Tugas pers adalah menjaga akal sehat publik,” pungkasnya.