
Banjarnegara, Jawapost.net – Di tengah derasnya arus digital yang membuat anak-anak lebih akrab dengan gawai ketimbang buku, sekelompok ibu di Banjarnegara memilih bergerak. Mereka menghadirkan ruang kecil penuh makna bernama “Pojok Literasi Bunda Milenial”, sebuah taman baca sederhana namun sarat kepedulian. Resminya diluncurkan pada Sabtu (13/9/2025) di Sekretariat Bunda Milenial Banjarnegara, Desa Somawangi, Kecamatan Mandiraja.
Gagasan ini lahir dari kegelisahan Dewi Ratih dan Prihatin Wuri Handayani. Keduanya melihat generasi muda semakin jauh dari kebiasaan membaca, padahal buku adalah jendela utama pengetahuan.
“Anak-anak sekarang lebih dekat dengan layar ponsel daripada buku. Kalau dibiarkan, kemampuan literasi mereka bisa tergerus,” kata Dewi Ratih, yang rela menyulap ruang tamunya menjadi sudut baca.

Taman baca ini tak sekedar menyodorkan tumpukan buku. Suasananya dibuat hangat dan menyenangkan agar anak-anak merasa betah. Koleksinya beragam, mulai dari bacaan anak, remaja, hingga buku pengetahuan ringan. Ada pula kegiatan interaktif, seperti pengenalan busana tradisional, permainan congklak untuk melatih kejujuran dan kesabaran, hingga rubik untuk mengasah fokus dan logika.
Dukungan juga datang dari pusat. Ketua Umum Bunda Milenial, Sisca Rumondor, bersama jajarannya di Jakarta, menyumbangkan buku cerita, aneka permainan, serta dana untuk perlengkapan pojok literasi.
“Kami berharap tempat ini menjadi ruang alternatif yang sehat di tengah gempuran era digital,” ungkap Dewi Ratih.
Sambutan warga begitu hangat. Orang tua merasa terbantu karena kini anak-anak punya ruang aman dan bermanfaat untuk menghabiskan waktu luang.
“Kalau bisa ada juga buku resep masakan atau bacaan untuk dewasa,” ujar Karina, salah satu pengunjung.
Pojok Literasi Bunda Milenial menjadi lebih dari sekadar taman baca. Ia adalah simbol kepedulian dan harapan agar budaya membaca tumbuh kembali, melahirkan generasi yang bukan hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat. (Ratih).
