
Banyumas, Jawa post.net – Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) Non-Reguler yang digelar Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) Kelas I Semarang bersama Orari Lokal Banyumas, Minggu (9/11/2025), di Hotel Luminor Purwokerto, berlangsung meriah.
Dari 50 peserta yang datang dari Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, dan Pemalang, 43 di antaranya dinyatakan lulus, termasuk seorang bocah berusia 11 tahun yang mencuri perhatian.
Anak itu bernama Altaf, siswa kelas V SD Negeri Karangklesem, Purwokerto Selatan. Ia menjadi peserta termuda dan berhasil meraih nilai 85 pada tingkat Siaga. Berkat prestasinya, ia kini resmi menyandang tanda panggilan amatir radio YD2AHQ.

“Awalnya saya tidak terlalu tertarik, tapi setelah sering melihat ayah berkomunikasi lewat radio, saya jadi ingin mencoba,” ujar Altaf yang terinspirasi dari sang ayah, Seto (YG2BXM).
Ia menegaskan, aktivitas barunya tak akan mengganggu waktu belajarnya di sekolah.
Kasubag Umum Balmon SFR Kelas I Semarang, H. Sutrisno, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelaksanaan UNAR adalah bagian dari upaya menjaga kedaulatan spektrum frekuensi nasional.
“UNAR bukan sekedar ujian. Ini langkah untuk memastikan penggunaan frekuensi tetap tertib dan tidak mengganggu layanan vital seperti maritim dan penerbangan,” jelasnya.

Ia berharap para peserta yang lulus dapat menjadi contoh dalam menjaga etika dan disiplin komunikasi radio.
Ketua Orari Daerah Jawa Tengah, Ir. Drs. JB. Praharto, M.Eng. (YB2BZ), menambahkan bahwa kegiatan ini memperkuat semangat pengabdian di kalangan amatir radio.
“Fokus kami adalah relawan dan pengabdian masyarakat. UNAR membantu memastikan para amatir memiliki legalitas sekaligus semangat melayani,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Orari Lokal Banyumas, Dr. dr. H.M. Rifqy (YB2ILU), menyebutkan minat masyarakat terhadap dunia radio amatir semakin meningkat.
“Setiap kali digelar, kuota peserta selalu penuh. Artinya kesadaran akan pentingnya regulasi dan disiplin frekuensi makin tinggi,” katanya.
UNAR Banyumas kali ini menghasilkan 49 peserta tingkat Siaga dengan 42 lulus, satu peserta tingkat Penggalang yang juga lulus, dan tujuh peserta tidak hadir atau tidak memenuhi syarat kelulusan.
Dengan 43 amatir baru yang resmi bergabung, Banyumas dan sekitarnya kembali melahirkan generasi penjaga gelombang — mereka yang siap menjaga komunikasi tetap tertib, aman, dan beretika.
Altaf menjadi simbol semangat baru, bukti bahwa dedikasi untuk negeri bisa dimulai sejak dini.
Jurnalis : Shlh
