
Banyumas, Jawapost.net – Dukungan terhadap Program Kemandirian Pesantren yang digulirkan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas mengalir kuat dari Pondok Pesantren Abdul Djamil Tebu Ireng 17 Sokaraja.
Seluruh unsur pesantren, mulai pengasuh, pendidik, pelaku UMKM binaan hingga unit usaha kreatif, menyatakan komitmen penuh untuk menyukseskan program berbasis penguatan ekonomi komunitas tersebut.
Program yang dikenal sebagai Community Economy Hub itu dipandang selaras dengan pertumbuhan ekosistem usaha di Tebu Ireng 17 yang berkembang di bawah pengelolaan H. Imam Purwanto (Anto Djamil), Ketua Yayasan PP Abdul Djamil Tebu Ireng 17.
Beragam unit usaha yang dikelola menjadi ruang praktik harian bagi para santri dan siswa SMP Perantara Tebu Ireng 17.
Pengelola Ponpes NU Abdul Djamil, H. Mohammad Husain, S.Pd.,M.Si.,menilai penguatan kemandirian melalui pemberdayaan ekonomi sangat relevan, terutama bagi santri yatim.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk memastikan para santri tumbuh percaya diri, terampil, serta memiliki masa depan ekonomi yang lebih baik. Program Kemenag Banyumas disebutnya sebagai energi besar untuk mencetak generasi santri yang berdaya.

Dorongan serupa disampaikan H. Imam Purwanto. Menurutnya, kemandirian pesantren hanya dapat dicapai melalui transformasi yang konsisten dan menyeluruh.
Ia menekankan pentingnya pembiasaan disiplin, kreativitas, serta ekosistem santripreneur yang terukur. Tebu Ireng 17 menerapkan pola pembinaan karakter melalui prinsip BATIK (Bersih, Aman, Tertib, Indah, Kerja) serta lima pilar pembelajaran yang mencakup membaca, mengamalkan, meneliti, berinovasi, dan berkarya.
Seluruh aktivitas dimonitor agar seimbang antara kegiatan keagamaan, praktik wirausaha, dan pembentukan karakter.
Ia menambahkan bahwa santri perlu dibekali kemampuan melihat dan menangkap peluang, tidak hanya memahami teks kitab. Kemandirian, menurutnya, tumbuh dari proses bertahap yang kemudian membentuk kebiasaan dan pada akhirnya menghasilkan keberhasilan.
Dengan dukungan penuh seluruh elemen pesantren dan jejaring UMKM, Pondok Pesantren Abdul Djamil Tebu Ireng 17 Sokaraja menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat program Kemenag Banyumas.
Pesantren dipandang bukan hanya sebagai pusat pendidikan moral dan spiritual, tetapi juga pilar ekonomi umat yang melahirkan santripreneur kreatif, tangguh, dan mandiri.
Program Kementerian Agama disambut sebagai gerakan bersama menuju pesantren yang berdaya, bermartabat, dan mampu memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
(Shlh).
