BANYUMAS, JAWAPOST.NET – Gema ayat suci mengalun dari halaman Rumah Tahfidz Al-Fataa, Banyumas, Sabtu (2/11/2025). Ratusan muqri’, muqri’ah, dan pecinta Al-Qur’an dari berbagai daerah berkumpul dalam Haul ke-32 Syaikh Muhammad Arwani Amin Said, ulama besar asal Kudus, yang diselenggarakan Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Kabupaten Banyumas bersama Pengurus Pusat LMY dan Kementerian Agama (Kemenag) Banyumas.

Acara dimulai pukul 07.30 WIB dengan pembacaan haul massal, khataman Al-Qur’an, tahlil, dan doa bersama. Lantunan tartil para santri berpadu dengan sholawat, menciptakan suasana khidmat penuh rasa cinta kepada Sang Guru Agung, penerus sanad keilmuan Al-Qur’an di Nusantara.

Usai pembacaan ayat suci, lagu Indonesia Raya, Syubbanul Wathan, dan Hymne Yanbu’a menggema penuh semangat. Sejumlah tokoh memberikan sambutan, di antaranya Ketua Panitia M. Khozin, Ketua Umum LMY Banyumas M. Saifulloh Al-Hafidz, dan Camat Ajibarang. Puncak acara diisi mauidhah hasanah oleh Ketua LMY Pusat sekaligus Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an Yanbu’a Kudus, Dr. KH. Ahmad Faiz, Lc., M.A.

Dalam tausiyahnya, KH. Ahmad Faiz menekankan ketulusan perjuangan para guru ngaji.

“Guru ngaji itu tidak digaji, tapi diberi bisyāroh. Kalau gaji bisa menuntut UMK, tapi bisyāroh hanya bisa disyukuri. Kalau belum dapat, tetap mendoakan. Guru ngaji dikawal malaikat dunia akhirat. Ngaji kancar, ekonomi lancar, sebab ngajar Qur’an itu ibadah dan rezeki sudah dijatah,” ujarnya.

Ia menegaskan, siapa pun yang tekun dalam pengabdian kepada Al-Qur’an pasti akan sampai pada kemuliaan yang dijanjikan Allah.

Haul kali ini juga menjadi momentum memperkenalkan kembali metode Yanbu’a, warisan Syaikh Arwani Amin dari Kudus. Metode baca-tulis Al-Qur’an ini terdiri dari sembilan jilid dengan pendampingan guru bersyahadah resmi. Ciri khas Yanbu’a terletak pada penekanan aspek tajwid, makhraj, tartil, dan adab membaca, hingga tahap tahfidz. Sistemnya menggabungkan kecepatan metode Iqra’ dan ketelitian Qira’ati, dilengkapi sanad dan pembinaan akhlak.

Baca Juga:  BRI Life Banyumas Sosialisasikan Program Perlindungan Perangkat Desa di Sumpiuh

Sebagai bentuk penghormatan kepada sang pendiri, 46 lembaga pengajar Yanbu’a di Banyumas melaksanakan lebih dari 50 kali khataman Al-Qur’an menjelang haul. Dari RTQ Al-Fataa Pancasan hingga TPQ dan Madin di Kemranjen, Jatilawang, Sumbang, dan Pekuncen, semuanya bersatu menghadiahkan pahala bacaan kepada para guru mereka.

Ketua Panitia, M. Khozin, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak.

“Jika ada kekurangan, kami mohon maaf. Yang terpenting semangat cinta Al-Qur’an terus tumbuh di hati para pengajar dan santri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Banyumas, H. Ibnu Assaduddin, memberikan apresiasi tinggi kepada para pengajar Yanbu’a.

“Guru ngaji Yanbu’a adalah penjaga cahaya Al-Qur’an di Banyumas. Kami akan mendata seluruh pengajar agar bisa difasilitasi. Insya Allah, Kemenag akan memberikan perangkat laptop bagi LMY Banyumas serta menyelenggarakan diklat khusus bagi para pengajar Yanbu’a,” ujarnya.

Haul Syaikh Muhammad Arwani Amin bukan sekadar peringatan wafat, melainkan perayaan hidupnya ilmu. Dari Kudus hingga Banyumas, dari Yanbu’a hingga setiap bibir kecil yang baru belajar mengeja, warisan sang kiai terus menyalakan lentera zaman.

“Barang siapa hidup bersama Al-Qur’an, maka ia tidak akan pernah kehilangan arah,” demikian pesan abadi sang guru. Hari itu, di Pancasan Ajibarang, arah itu terasa nyata—menuju ridha Allah SWT melalui huruf demi huruf Kalam-Nya yang terus dibaca, diajarkan, dan dijaga dengan cinta.

Reporter : Shlh.