Banyumas, Jawapost.net — Penanganan bencana tanah gerak di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Pada Senin, 17 November 2025.

Jajaran Forkopimda Banyumas turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi warga dan memastikan penanganan berjalan cepat.

Rombongan dipimpin Kapolresta Banyumas Kombes Pol Dr. Ari Wibowo, Dandim 0701/Banyumas Letkol Inf Edward Deru Saka Samosir, serta Camat Sumpiuh Pujarseno. Kapolsek Sumpiuh AKP Yanto, personel TNI–Polri, serta perangkat Desa Ketanda ikut mendampingi kunjungan tersebut.

Bencana tanah gerak itu memunculkan respons cepat dari berbagai lembaga. Bantuan darurat berdatangan, termasuk dari Kabupaten Banjarnegara yang mengirimkan logistik untuk warga.

Dari Kabupaten Banyumas sejumlah instansi turut memberikan dukungan, di antaranya PMI, Baznas, BPBD, Dinas PU, Dinas Sosial, Dinperkim, Tagana, Satpol PP, serta unsur Polresta dan Kodim.

Berdasarkan data pemerintah desa, terdapat 42 rumah terdampak, mencakup 57 kepala keluarga dengan total 182 jiwa. Sebanyak 115 jiwa belum mengungsi, sementara wilayah terdampak meliputi enam RT dan satu RW.

Pemerintah Kabupaten Banyumas juga menyalurkan bantuan berupa selimut, makanan siap saji, mie instan, telur, beras, perlengkapan mandi, dan kebutuhan dasar lainnya.

Saat meninjau lokasi, Kombes Pol Ari Wibowo meminta warga tetap waspada mengingat kondisi tanah yang masih labil.

 

Ia menyampaikan bahwa satu mushola mengalami keretakan parah dan untuk sementara waktu tidak layak digunakan demi keselamatan warga.

Dandim Letkol Inf Edward Deru Saka Samosir menambahkan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi warga yang berada di pengungsian di tengah intensitas hujan yang meningkat.

Kepala Desa Ketanda, Sutarno, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana.

Ia berharap situasi segera membaik dan warga diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah yang terjadi.

(Shlh). 

Baca Juga:  Ops Zebra Candi 2025, Satlantas Polresta Banyumas Ajak Pelaku Wisata Perkuat Budaya Tertib Berlalu Lintas