
Banyumas,Jawapost.net //Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas resmi memiliki kepengurusan baru untuk masa khidmat 2025–2030. Sebanyak 70 pengurus dikukuhkan di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kamis (11/9/2025). Prosesi pengukuhan dipimpin langsung Ketua MUI Jawa Tengah KH Dr Ahmad Darodji, disaksikan Sekretaris Daerah Banyumas Dr Agus Nur Hadie, jajaran Forkopimda, serta tamu undangan.
Ketua MUI Banyumas KH Taefur Arafat menuturkan, kepengurusan kali ini merepresentasikan beragam unsur masyarakat, mulai dari NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Dewan Dakwah, hingga tokoh yang memiliki kompetensi di bidangnya. “Tantangan MUI di masa mendatang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Karena itu, komposisi pengurus dibuat lebih variatif,” ujarnya.

Susunan pengurus juga melibatkan ulama, pengasuh pondok pesantren, akademisi, cendekiawan, hingga kalangan birokrat. Keberagaman tersebut diharapkan dapat memperkuat kiprah MUI sebagai rujukan moral, spiritual, dan intelektual dalam kehidupan berbangsa.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono melalui Sekda Agus Nur Hadie menekankan peran MUI sebagai mitra strategis pemerintah daerah. Menurutnya, MUI tidak hanya berfungsi dalam urusan keagamaan, tetapi juga menjadi pengarah moral dan penguat nilai etika dalam pembangunan. “Keberhasilan pembangunan bukan hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari kokohnya fondasi moral, budaya, serta kesejahteraan sosial masyarakat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, MUI hadir sebagai penyeimbang yang menjaga agar setiap kebijakan pemerintah berjalan di jalur yang benar, adil, dan membawa keberkahan. Pemerintah daerah pun optimistis kepengurusan baru ini akan memperkuat sinergi antara ulama dan pemerintah, serta melahirkan energi baru dalam mengawal umat.
Pengukuhan kepengurusan MUI Banyumas ini menjadi tonggak awal untuk mempererat kolaborasi dalam mewujudkan masyarakat yang religius, toleran, dan sejahtera.
