Cilacap (Jawa post.net) – Kompetisi sepak bola 16 besar GRIB Jaya CUP – PAC Binangun 2025, di gelar belum lama ini di Lapangan Desa Pasuruan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap (6 – 21/9/2025).

Kompetisi yang di ikuti oleh 16 team itu terselenggara, atas gagasan Tarso, selaku Dewan Pembina, yang di respon positif oleh jajaran Pengurus PAC GRIB Jaya, Kecamatan Binangun berkolaborasi dengan para pemuda dan mendapat support dari Gatot Aji (Ketua DPC GRIB Kabupaten Cilacap).

Bahkan dalam berbagai kesempatan, sebelum kompetisi itu bergulir, Gatot Aji berulang-kali selalu menegaskan sikapnya, jika dirinya akan dan siap membantu, dengan menggelontorkan uang sebesar Rp.25.000.000,- buat hadiah.

Ironisnya, sampai kompetisi berakhir, bahkan hingga berita ini diturunkan, janji tersebut, ternyata hanyalah angin surga yang tidak/belum pernah terealisasi.

Disinyalir janjinya tersebut hanyalah sebuah tipu muslihat dan serangkaian kebohongan, demi untuk mencari keuntungan pribadi, meski di sadarinya jika tindakannya tersebut merugikan, menindas dan menggilas rasa keadilan orang lain.

Mereka juga menilai jika tindakanya tersebut bisa sebagai indikator atas bobrok dan rendahnya martabat, reputasi dan harga dirinya selaku pimpinan yang memicu sorotan dan reaksi negatif publik.

Tak heran, Jajaran Pengurus PAC berikut Panitia Penyelenggara, menggeliat mosi tidak percaya atas kepemimpinanya, mengingat sikapnya tersebut dianggap telah dengan sengaja merusak marwah GRIB Jaya, selaku ormas besar berskala nasional, secara kelembagaan.

Bahkan akibat kejumawaan atas omong kosongnya tersebut, konflik internal menggelinding laksana bola liar, yang membenturkan Panitia Penyelenggara dengan pemuda karena mereka menuntut pembayaran upahnya, sebesar Rp.15.000.000,- yang hingga kini belum terbayarkan.

“40 pemuda menuntut pembayaran upah sebesar rp.15 juta kepada panitia, sementara panitia sudah tidak mempunyai kemampuan financial akibat Gatot Aji yang tidak konsekwen, “kata Sadikin, Bendahara Panitia Penyelenggara, yang sekaligus OKK di PAC GRIB Jaya Kecamatan Binangun.

Sadikin juga menjelaskan, jika menurutnya, satu-satunya solusi yang bisa menyelesaikan masalah ini adalah Gatot Aji harus segera membuktikan janjinya untuk menggelontorkan uang sebesar rp.25 juta.

Baca Juga:  Dua Petinju Banjarnegara Siap Berlaga di Kejurnas Piala Panglima TNI 2025

Sementara mewakili para pemuda Aris menyatakan kekecewaanya dan sekaligus akan tetap menuntut pertanggung jawaban atas hak-nya yang belum terbayarkan.

Dan bilamana sampai batas waktu yang telah ditentukan, masih juga belum bisa membayar, maka kami siap dan akan menurunkan 40 pemuda untuk menuntut haknya, “katanya seraya memperlihatkan Surat pernyataan tertanggal 23/9/2025, yang ditanda tangani oleh Sutarso dan Sadikin, mewakili Panitia dengan disaksikan oleh Rivai dan Muselihun.

Ditegaskanya, jika dirinya hanya menuntut hak, yang sudah semestinya harus dibayar dan diterimakan.
Namun selama ini, hanya diombang-ambingkan, menyusul kemudian ada ancaman dari Gatot yang sesumbar dan mengancam akan menempuh jalur hukum.

“klo saja, dia berjiwa besar, sebenarnya masalah ini sangat simpel.
Tinggal duduk bersama, bermusyawarah untuk mencari jalan keluar, bukan sebaliknya, terus berkelit, cuci tangan, apalagi sampai mengintimidasi “.

Atau, “Aris menduga, “jangan-jangan sikapnya itu hanyalah dalih untuk menghindar dan mengalihkan tanggung-jawab, “tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, H.Dahri Rahman SH, tokoh masyarakat dan sekaligus orang yang telah berjasa membesarkan GRIB Jaya di Kabupaten Cilacap menyatakan kekecewaanya (kamis,25/9/2025).

GRIB merupakan ormas yang artinya setiap pimpinan berikut anggota itu harus bisa menggali, mengawal serta memperjuangkan peningkatan potensi dan aspirasi yang ada dan berkembang di masyarakat.

“Mereka, harus siap berjuang dan berkorban untuk membesarkan organisasi.
Bukan malah sebaliknya, menggantungkan hidup atau menjadikan GRIB sebagai wahana mencari keuntungan “.

Lebih lanjut Dahri Rahman SH menegaskan, klo saja para pengurus, baik PAC, maupun DPC bekerja secara proporsional, profesional dan akuntabel, kasus dalam kompetisi sepak bola itu tidak mungkin mencuat dan menjadi konsumsi publik.

“Menurutnya masalah ini akan selesai, manakala Gatot Aji mengeluarkan uang rp.25 juta sesuai janjinya, sehingga bilamana dia tetap tidak mau mengeluarkan uang tersebut, maka secara hukum, harus dilaporkan ke Pihak Berwajib dan secara organisasi harus dilaporkan ke DPD serta DPP sebagai bahan kajian dan evaluasi, agar GRIB Jaya tidak semakin terpuruk dan mendapatkan kembali kepercayaan dari rakyat, “pungkasnya.

Baca Juga:  Ratusan Polisi di Purbalingga Amankan Laga Persibangga vs Persiba Bantul

Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, Gatot Aji belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi lebih lanjut. (Suliyo)