
Jakarta | Jawa Post – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan positif pada kuartal pertama tahun 2025. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional meningkat sebesar 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini dinilai tidak lepas dari percepatan digitalisasi yang dilakukan oleh pelaku usaha, terutama di sektor perdagangan dan jasa. Platform e-commerce, media sosial, serta digital payment menjadi tulang punggung transaksi selama tiga bulan pertama tahun ini.
“Digitalisasi menjadi katalis utama pertumbuhan UMKM. Saat ini lebih dari 22 juta pelaku UMKM sudah onboarding ke platform digital,” ujar Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/5).
Baca Juga : Berita Jawapost Lainya
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah terus mendorong program pendampingan dan pelatihan digital marketing untuk UMKM daerah, guna mengurangi kesenjangan antara pelaku usaha di kota besar dan wilayah terpencil.
Selain digitalisasi, faktor stabilitas ekonomi makro juga turut menopang daya beli masyarakat. Inflasi yang terjaga di angka 2,6 persen serta pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,1 persen membuat roda bisnis skala kecil dan menengah bergerak lebih leluasa.
Namun demikian, sejumlah tantangan masih membayangi. Akses terhadap pembiayaan, keterbatasan literasi digital, dan persaingan produk impor menjadi hambatan utama yang dihadapi pelaku UMKM saat ini.
“Kami berharap perbankan bisa lebih proaktif memberikan skema kredit ramah UMKM. Tidak semua pelaku usaha kecil punya aset untuk jaminan,” kata Siti Aisyah, pemilik usaha kuliner di Yogyakarta yang baru saja ekspansi ke pasar daring.
Pemerintah menargetkan peningkatan kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional hingga 20 persen pada akhir tahun 2025. Berbagai inisiatif, seperti insentif pajak dan pelatihan ekspor digital, tengah disiapkan untuk mendukung target tersebut.
Dengan strategi yang tepat, pelaku UMKM Indonesia diyakini mampu naik kelas dan bersaing di pasar global.