JawaPost.Net – Gugusan alam Jawa Tengah kembali menjadi sorotan para pelancong. Tidak hanya karena keindahan bentangnya, tetapi juga karena upaya serius pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata berkelanjutan. Dua destinasi yang kini tengah bersinar adalah Goa Lawa Purbalingga dan Pantai Menganti di Kebumen. Keduanya tak sekadar menjadi tempat pelesir, tetapi juga simbol pelestarian dan kebangkitan ekonomi lokal berbasis pariwisata.

Goa Lawa Eksotisme Lorong Alam di Kaki Slamet

Berlokasi di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Goa Lawa atau yang lebih dikenal dengan Golaga (Goa Lawa Purbalingga) merupakan destinasi wisata andalan yang menawarkan keunikan lorong-lorong goa alami yang terbentuk dari aktivitas vulkanik purba Gunung Slamet. Dengan suhu yang sejuk serta vegetasi pinus yang mendominasi kawasan, Golaga menghadirkan suasana hening nan menyegarkan bagi wisatawan yang ingin rehat dari hiruk-pikuk kota.

Nama “Goa Lawa” berasal dari keberadaan ribuan kelelawar yang menghuni bagian dalam goa. Namun, daya tarik Golaga tak hanya berhenti di situ. Di sepanjang lorong goa, wisatawan akan disuguhkan ornamen stalaktit dan stalagmit alami yang menjulang anggun, menjadikannya objek wisata edukatif sekaligus fotografis.

Akses menuju lokasi pun terbilang mudah. Dari pusat kota Purbalingga atau Purwokerto, pengunjung cukup mengikuti jalur utama menuju Pemalang. Patung kelelawar raksasa di simpang tiga Karangreja menjadi penanda arah menuju kawasan wisata ini.

Seiring meningkatnya jumlah kunjungan, Pemkab Purbalingga melalui Dinas Pariwisata terus melakukan penataan. Fasilitas umum seperti area parkir, pusat informasi, jalur pedestrian, serta gazebo diperbaiki untuk menunjang kenyamanan wisatawan. Tidak hanya itu, pelibatan UMKM lokal dalam penyediaan kuliner dan suvenir juga menjadi bagian dari ekosistem wisata berkelanjutan di Golaga.

Pantai Menganti: “Selandia Baru”-nya Kebumen

Bergeser ke selatan, pesona Pantai Menganti di Kabupaten Kebumen menawarkan suasana yang benar-benar berbeda. Terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, pantai ini menghadirkan keindahan panorama laut lepas dengan pasir putih yang bersih serta air laut yang jernih berkilau.

Tak heran jika banyak wisatawan menyebut Menganti sebagai “Selandia Baru-nya Jawa Tengah”. Tebing-tebing karst yang memagari pantai menghadirkan lanskap dramatis, apalagi saat disorot sinar matahari pagi atau senja. Di sinilah spot-spot foto favorit seperti Jembatan Merah, gardu pandang, hingga jalur tracking menuju bukit hijau menjadi incaran pengunjung.

Jarak tempuh menuju Pantai Menganti sekitar 40 kilometer dari pusat Kecamatan Gombong. Meski akses jalannya masih relatif menantang, panorama sepanjang perjalanan yang melewati perbukitan dan hutan tropis membuat lelah terbayar lunas.

Berbeda dari pantai-pantai lain yang sudah ramai dan cenderung padat, Menganti tetap menjaga kelestarian alamnya. Dukungan masyarakat sekitar sangat terasa, terutama dalam pengelolaan kebersihan dan pelayanan wisatawan. Fasilitas publik seperti toilet, musala, penginapan, serta pusat kuliner laut lokal turut menambah daya tarik kawasan ini.

Ragam Wisata Lain di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas

Tak hanya Golaga dan Menganti, wilayah eks Karesidenan Banyumas yang mencakup Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo menyimpan deretan destinasi wisata lain yang tak kalah menawan.

Owabong Waterpark di Purbalingga misalnya, menawarkan wisata keluarga dengan berbagai wahana air yang cocok untuk semua usia. Di Banyumas, Hutan Pinus Limpakuwus menjadi tempat favorit untuk berkemah dan menikmati udara segar. Sementara Teluk Penyu di Cilacap menyuguhkan eksotisme pantai dengan latar sejarah Benteng Pendem yang ikonik.

Tak kalah menarik, kawasan Pagubugan Melung di kaki Gunung Slamet, Banyumas, mulai dilirik sebagai wisata agro dengan suasana pedesaan yang tenang dan asri.

Sinergi Menuju Pariwisata Unggul

Kemajuan sektor pariwisata di wilayah Jawa Tengah tak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Purbalingga dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa pembangunan destinasi tidak semata pada infrastruktur, tetapi juga pada pelibatan aktif warga lokal sebagai subjek utama penggerak wisata.

Dengan strategi promosi digital, pelatihan SDM pariwisata, serta peningkatan aksesibilitas, destinasi seperti Goa Lawa dan Pantai Menganti diproyeksikan mampu menembus pasar wisata nasional bahkan internasional dalam waktu dekat.