Banyumas,Jawapost.net – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Dr. H. Ibnu Asaddudin, S.Ag., M.Pd, menyampaikan pesan mendalam dalam Khutbah Jumat Kliwon Apel Dansat para Danrem dan Dandim di Hotel Java Heritage Purwokerto, Jumat Kliwon (14/11/2025).

Dalam khutbah bertema “Aktor Penuh Kasih”, ia menegaskan kembali pentingnya ketakwaan, integritas, dan spirit pengabdian berlandaskan nilai agama bagi setiap prajurit dan aparatur negara.

Takwa sebagai Jalan, Gerak, dan Teladan
Di hadapan para peserta, Dr. Ibnu menegaskan panggilan Allah dalam QS. Ali Imran ayat 102 bukan sekadar seruan biasa.

“Panggilan ini bukan dari komandan, bukan dari atasan. Ini panggilan dari Pencipta langit dan bumi,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa takwa bukan hanya ucapan dan penampilan, tetapi orientasi hidup yang menghadirkan kualitas karya.

“Taqwa adalah we know the way, mengikuti aturan Allah dan aturan negara. Lalu naik ke we go the way, berkarya untuk kemaslahatan. Dan akhirnya we show the way, mengabarkan karya baik kepada semesta,” katanya.

Ia mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan media sosial dengan baik.

“Jangan sampai yang viral justru berita negatif yang memecah belah bangsa. Aktifkan IG, FB, TikTok, YouTube sesuai passion masyarakat,” pesannya.

Jaga Marwah Institusi, Wafat dalam Keadaan Islam
Sebagai bentuk syukur atas karunia iman, khatib kembali menegaskan pesan Al-Qur’an: “Jangan mati kecuali dalam keadaan Islam.”

“Kalau mati dalam kondisi sebagai aparatur negara saja sebuah kehormatan yang kita jaga, maka menjaga agar wafat dalam keadaan Islam jauh lebih mulia,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa status jabatan tidak kekal.

“Tidak semua aparatur negara mati sebagai aparatur negara. Ada yang diberhentikan tidak terhormat. Maka jaga nama baik institusi, dan lebih penting lagi jaga Islam kita,” tegasnya

Dr. Ibnu menyampaikan optimisme bahwa Indonesia menuju Negara Emas 2045 harus dimulai dari cara berpikir positif.

Baca Juga:  Bupati Sadewo Resmikan Ruang Rawat Inap Puskesmas Baturraden II

“Tuhan Maha Oke. Jika hati dan pikiran kita positif, Tuhan pun ‘oke’. Kita punya cita-cita besar sebagai Negara Emas, maka mari yakin dan bergandengan tangan: Indonesia Pasti Bisa,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya menghadirkan kasih dalam setiap tugas.

“Kalau seorang prajurit mampu bertugas di seluruh wilayah, meninggalkan keluarga, mempertahankan negeri, pasti mampu pula menghadirkan kasih dalam setiap langkah,” katanya.

Mengutip hadis Qudsi, ia mengingatkan,
“Allah berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku.”

Terus Berlatih, Berbuat Baik, dan Menjaga NKRI
Mengambil pelajaran dari sejarah Napoleon Bonaparte, khatib menegaskan bahwa keberkahan selalu dicari bahkan oleh tokoh besar.

“Napoleon itu oportunis, tapi tetap mencari berkah ulama. Lalu apa yang harus kita lakukan? Berbuat baik terus-menerus. Penghuni surga itu berbuat baiknya bukan musiman,” ujarnya.

Seorang prajurit latihan terus sampai mati. Tidak ada istilah santai. Allah berfirman: ‘Jika engkau selesai dari satu kegiatan, lanjutkan dengan kegiatan lain.’”

Ia mengajak agar organisasi TNI menjadi kekuatan penuh cinta.

“Sayangi semua, kasihi semua. Hadirkan Tuhan di setiap gerak. Dunia ini hanya panggung sandiwara tempat kita berkarya,” pesannya.

Amalan Paling Dicintai Allah: Salat Tepat Waktu & Bakti pada Orang Tua
Menutup khutbah, Dr. Ibnu mengajak jamaah mengamalkan ibadah yang paling dicintai Allah.

“Rasulullah ditanya, ‘Amalan apa yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab: Salat tepat pada waktunya. Lalu berbakti kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah,” kutipnya.

Ia kembali menegaskan pentingnya komunikasi keluarga.
Mari kabari orang tua dan keluarga:

‘‘Hari ini saya sehat dan bertugas di Banyumas.’ Maka mereka akan selalu mendoakan langkah kita,” katanya.

Pada khutbah kedua, Dr. Ibnu memanjatkan doa untuk kaum muslimin, para pemimpin, serta keselamatan bangsa. Ia menutup dengan doa agar Allah memberi kebaikan dunia-akhirat serta menjauhkan seluruh peserta dari azab neraka,

Baca Juga:  Desa Kemojing Canangkan Zona Integritas Menuju Desa Anti Korupsi

(Shlh).