
Banyumas (Jawapost.net) – Semarak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Banyumas diwarnai gelaran Bazar Expo Santri Pondok Pesantren dan Madrasah yang berlangsung di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, 23–24 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi ajang unjuk kreativitas dan semangat kemandirian santri dari berbagai lembaga pendidikan keagamaan di daerah tersebut.
Pondok Pesantren Abdul Djamil Tebu Ireng 17 Sokaraja menjadi salah satu peserta yang menarik perhatian pengunjung. Para santri menampilkan beragam produk karya santri preneur, mulai dari hasil pertanian berupa sayuran segar, produk peternakan seperti ikan lele dan telur omega, minuman olahan es buah markisa, hingga lukisan dan kaligrafi karya santri serta guru seni.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Abdul Djamil Tebu Ireng 17 Sokaraja, H. Imam Purwanto, yang akrab disapa Ayahe, hadir langsung meninjau stand santri pada hari kedua pelaksanaan bazar. Ia memberikan apresiasi kepada para santri yang menunjukkan semangat wirausaha dan kemandirian dalam berkarya.
“Saya sangat senang bisa hadir di kegiatan ini. Santri harus belajar dengan jujur, sabar, dan istiqamah agar bisa mandiri. Jangan belajar hanya untuk mengejar keinginan sesaat,” ujarnya.
Kehadiran Imam Purwanto disambut antusias oleh peserta bazar, termasuk perwakilan dari Korwil MI Ma’arif yang turut mengucapkan terima kasih atas dukungannya. Foto kebersamaan mereka pun ramai dibagikan di berbagai grup internal.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, H. Ibnu Asaddudin, menyampaikan apresiasi atas partisipasi para pesantren dan madrasah dalam kegiatan tersebut.

“Kreativitas santri dan pesantren di Banyumas sungguh luar biasa. Teruslah berkarya dengan iman, ilmu, dan adab. Jadilah santri yang tangguh dan produktif di manapun berada,” katanya.
Pengasuh sekaligus penanggung jawab stand Ponpes Tebu Ireng 17 Sokaraja, Ustaz Choi, menegaskan bahwa pesantren kini bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga penggerak ekonomi kreatif berbasis nilai spiritual.
“Dari Joglo Sufi Sokaraja, santri Tebu Ireng 17 menyalakan obor kemandirian. Dengan iman dan kerja nyata, santri mampu menuntun bangsa menuju peradaban dunia,” tuturnya.
Kegiatan Bazar Expo Santri 2025 ditutup dengan pesan inspiratif dari para peserta: Santri Preneur Tebu Ireng 17 Sokaraja berkarya dan produktif, negeri berdaya. Dari Sokaraja, cahaya peradaban itu terus menyala untuk menginspirasi Indonesia.(Shlh).
