
BANYUMAS, Jawapost.net — Pemerintah Kabupaten Banyumas menyatakan komitmennya untuk terus memperluas layanan transportasi publik.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyebut bahwa Pemkab tengah mempersiapkan pembukaan koridor baru Buy The Service (BTS) Trans Banyumas yang akan menghubungkan Terminal Bulupitu dengan kawasan Kota Lama Banyumas.
Sadewo mengatakan perluasan koridor dilakukan guna meningkatkan konektivitas antarkawasan sekaligus menyediakan pilihan mobilitas yang lebih merata dan mudah dijangkau masyarakat.
Ia menyebut penambahan koridor akan dilakukan pada 2026 sehingga total layanan Trans Banyumas menjadi lima koridor. Pernyataan tersebut disampaikan saat tasyakuran empat tahun operasional Trans Banyumas, Jumat (5/12/2025).

Direktur Utama PT Banyumas Raya Transportasi, Ipoeng Martha Marsikun, menjelaskan rute baru akan mulai beroperasi pada 1 Januari 2026.
Koridor tersebut dirancang melewati sejumlah titik strategis, mulai Alun Alun Banyumas, Taman Andang Pangrenan, hingga Pasar Wage. Rute lengkapnya melayani perjalanan Terminal Bulupitu, Berkoh, Kecamatan Kalibagor, Alun Alun Banyumas, Terminal Kejawar, Depo Pelita, Kota Purwokerto, Pasar Wage, MAN 2, kembali ke Berkoh dan Terminal Bulupitu.
Meski menambah koridor, operator tidak menambah armada bus karena tidak ada peningkatan anggaran dari Kementerian Perhubungan maupun Dinas Perhubungan Banyumas.
Untuk menyiasatinya, empat bus dari Koridor 3A dan empat bus dari Koridor 3B akan dialihkan ke koridor baru sehingga total delapan bus melayani rute tersebut.
Ipoeng mengungkapkan pihaknya telah melakukan survei di wilayah Banyumas bagian selatan, dengan 96 persen responden menyatakan membutuhkan layanan transportasi umum.
Ia memprediksi koridor baru dapat mencapai load factor 70 hingga 85 persen. Optimisme itu muncul karena performanya diperkirakan lebih tinggi daripada Koridor 3A dan 3B yang saat ini berada pada kisaran 50 hingga 60 persen.
Ia berharap capaian Koridor 4 dapat mendekati Koridor 2 yang mencatat load factor tertinggi, yaitu 110 hingga 120 persen, disusul Koridor 1 sekitar 80 persen. (Shlh).
