
Banyumas (Jawapost.Net) – Paguyuban keturunan Mbah Surabayu dan Ni Gerong yang tergabung dalam “Pagerbayu” kembali menggelar silaturahmi dan arisan rutin bulanan di kediaman Eko Setiono, warga Desa Kalisogra Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Minggu (12/10/2025).
Kegiatan yang diadakan setiap Minggu pada pekan kedua ini menjadi wadah untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga besar Pagerbayu. Penentuan tuan rumah dilakukan berdasarkan undian dari pemenang arisan pada pertemuan sebelumnya.
Ketua Pagerbayu, Sugeng Winarto, dihadapan puluhan anggota Pagerbayu mengatakan bahwa kegiatan tersebut tidak sekedar menjadi ajang berkumpul, melainkan juga sarana memperkuat ikatan antar sesama keturunan Mbah Surabayu dan Ni Gerong agar tetap rukun, saling mengenal, dan menjaga silaturahmi lintas generasi.
“Kami melaksanakan silaturahmi, arisan, sekaligus tahlilan untuk mendoakan arwah keluarga besar Pagerbayu agar diampuni segala dosa dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujarnya.

Di kesempatan itu, tuan rumah Eko Setiono menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Pagerbayu yang telah hadir. Ia berharap kegiatan tersebut berjalan lancar dan membawa keberkahan bagi semua.
“Semoga pertemuan kali ini diberi kelancaran dan keberkahan oleh Allah SWT. Kami juga memohon maaf apabila dalam penyambutan masih ada kekurangan,” tuturnya.
Sementara itu Sugito, selaku pendiri Pagerbayu menjelaskan, Pagerbayu ini terbentuk usai fakum beberapa bulan.
“Semula hanya keluarga besar Surabayu saja namun seiring berjalannya waktu saya berembug dengan keturunan Ni Gerong. Maka saat itu disepakati diberikan nama Paguyuban Ni Gerong dan Surabayu ( Pagerbayu),” jelasnya.

Harapannya Pagerbayu akan tetap langgeng untuk menjaga dan mempererat tali silaturahmi antar keturunan Mbah Surabayu dan Ni Gerong yang telah tersebar di berbagai daerah.
“Melalui paguyuban ini, agar hubungan lintas generasi tetap terjalin tak terputus oleh waktu maupun jarak,” harapnya.
Selain itu, Pagerbayu juga berfungsi sebagai wadah untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian sosial diantara para anggota.
“Kegiatan rutin seperti arisan, tahlilan dan pertemuan bulanan menjadi sarana untuk memperkuat ikatan emosional serta mengenang jasa para leluhur,” ujarnya.
Sugito berharap juga, keberadaan Pagerbayu dapat menjadi penopang persaudaraan yang kokoh sekaligus wadah untuk menanamkan nilai – nilai kebajikan, persatuan, dan semangat kekeluargaan bagi generasi penerus Mbah Surabayu dan Ni Gerong.
Acara diawali dengan do’a dan tahlil bersama, dilanjutkan dengan pembukaan arisan, dan ditutup dengan ramah tamah dalam suasana hangat penuh kekeluargaan. Kegiatan ini mencerminkan semangat persaudaraan yang terus terjaga di antara keturunan Mbah Surabayu dan Ni Gerong. (**)
